Mengenal Pemicu Umum Gangguan Tiroid – Gangguan tiroid (thyroid disorder) merupakan salah satu gangguan autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara tidak sengaja menyerang organ atau jaringan tubuh sendiri. Gangguan ini diderita oleh lebih dari berjuta-juta orang di seluruh dunia. Masih banyak lagi yang belum terdiagnosa atau telah menderita gangguan ini selama-lama bertahun-tahun namun tidak pernah menyadarinya.
Gangguan tiroid umumnya ditandai dengan gejala seperti kelelahan hebat, penambahan berat badan, depresi, kecemasan, rambut rontok, atau masalah pencernaan. Penelitian memperkirakan bahwa 90% kasus gangguan tiroid pada dasarnya merupakan kondisi autoimun. Gangguan autoimun dipicu oleh kombinasi faktor kerentanan genetik dan pemicu lingkungan. Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk memperbaiki kondisi ini adalah dengan mengidentifikasi pemicu atau penyebabnya terlebih dahulu.
Table of Contents
Mengenal Pemicu Umum Gangguan Tiroid
Nah, berikut beberapa pemicu umum yang berpotensi mengakibatkan sistem kekebalan tubuh Anda menyerang kelenjar tiroid, atau dengan kata lain menyebabkan gangguan tiroid.
Infeksi
Infeksi bakteri, parasit, jamur, dan ragi seringkali dikaitkan dengan gangguan autoimun. Faktanya, mayoritas sistem kekebalan tubuh kita ditemukan di dalam mikrobioma. Peneliti menduga bahwa infeksi bakteri dan sejenisnya mengakibatkan gangguan autoimun dengan cara menimbulkan disfungsi yang menyerupai kerja atau respon molekul tubuh. Hal ini terjadi ketika antigen memberikan reaksi yang berlawanan dengan reaksi antigen tubuh dan kemudian memicu respon inflamasi.
Zat perekat
Zat perekat (gluten) merupakan protein yang terkandung dalam gandum, rye, barley dan spelt. Protein ini sangat sering dikaitkan dengan kasus gangguan tiroid. Perlu diketahui bahwa intoleransi zat perekat tidak hanya dialami oleh mereka yang menderita penyakit celiac. Efek inflamasi yang ditimbulkan oleh gluten ini bisa berlangsung hingga 6 bulan tepat setelah Anda mengonsumsi makanan yang mengandung zat perekat.
Yodium
Yodium sebenarnya adalah pengobatan alamiah untuk gangguan tiroid. Namun hal ini tidak berlaku jika gangguan tiroid Anda adalah kondisi autoimun. Meskipun yodium sangat dibutuhkan untuk produksi hormon tiroid, beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan yodium yang berlebihhan bisa mengakibatkan hipotiroidisme autoimun.
Mengambil suplemen yodium juga bisa meningkatkan antibodi tiroid. Jadi, kasus gangguan tiroid yang diderita oleh seseorang mungkin berbeda dengan yang lainnya, jadi sangatlah penting untuk mendiskusikan setiap langkah perawatan dan pengobatan yang Anda pilih dengan dokter terlebih dahulu.
Stres
Stres memang terbukti dapat menyebabkan kondisi kesehatan kita menurun drastis. Penelitian menemukan bahwa kondisi autoimun, termasuk gangguan tiroid, juga diperngaruhi oleh stres. Ketika kita mengalami stes, otak melepaskan hormon pemicu kortikotropin yang menginstruksikan kepada kelenjar pituitari untuk memberi sinyal kepada kelenjar adrenal untuk menghasilkan kortisol. Namun, kedua hormon ini dapat menekan kerja hormon stimulator tiroid serta memicu konversi hormon T4 menjadi T3. Setiap sel di dalam tubuh kita menggunakan hormon T3 ini, sehingga sedikit penurunan saja pada hormon ini dapat menimbulkan berbagai gejala seperti kelelahan, rambut rontok, konsentrasi yang buruk, intoleransi dingin, depresi, dan kemandulan.
Selain itu, stres juga dihubungkan dengan kondisi hipertiroidisme yang disebut penyakit Graves. Penyakit ini ditandai dengan respon autoimun yang menyebabkan kelenjar tiroid memproduksi hormon lebih banyak dari semestinya.
Pemanis buatan
Pemanis buatan seperti sakarin, sucralose (Splenda), atau aspartam biasanya terdapat dalam kebanyakan produk makanan dan minuman diet, serta minuman tanpa kalori. Berhenti mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung pemanis buatan bahkan bisa memulihkan tubuh dari bahaya penyakit tiroid Hashimoto.
Merokok
Merokok tidak hanya buruk bagi kesehatan kelenjar tiroid kita, tapi bagi kondisi kesehatan secara keseluruhan. Terlebih pada mereka yang memiliki kerentanan genetik, kebiasaan merokok bisa menyebabkan penyakit autoimun, termasuk gangguan tiroid tadi. Penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan merokok pada wanita dapat meningkatkan risiko hipotiroidisme autoimun, sedangkan pada pria dapat memperbesar risiko penyakit Graves.