Aspirin dan Bahaya Degenerasi Makula – Setiap obat-obatan yang diambil untuk mengatasi ataupun mencegah kondisi medis tertentu memang selalu menawarkan risiko dan manfaat pada saat yang bersamaan. Salah satu obat yang paling sering digunakan di seluruh dunia yakni aspirin. Aspirin adalah obat yang secara rutin dikonsumsi untuk memperkecil risiko penyakit jantung dan kardivaskular , dan pada kondisi tertentu juga bisa meredakan demam, sakit kepala, dan nyeri.
Aspirin dan Bahaya Degenerasi Makula
Baru-baru ini, para ahli menemukan hubungan antara konsumsi aspirin secara rutin dengan degenerasi makula. Makula adalah area kecil pada retina, jaringan yang mengelilingi bagian belakang mata, yang berfungsi sebagai sentral penglihatan. Kerusakan makula yang terjadi dalam degenerasi makula bisa mengakibatkan seseorang kehilangan penglihatan sentralnya secara perlahan sehingga akhirnya mereka akan sulit untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti menulis, membaca, mengenali wajah orang, dan mengemudi.
Risiko penyakit mata yang juga dikenal juga age-related macular degeneration (AMD) ini ditemukan lebih tinggi pada orang-orang yang mengonsumsi aspirin secara berkelanjutan hingga selama 10 tahun sebelum didiagnosa dengan kondisi mata yang berpotensi mengakibatkan kebutaan. Risiko ini hanya berlaku untuk satu jenis degenerasi makula, yaitu degenerasi makula basah atau dikenal juga dengan neovascular AMD. Degenerasi makula basah ini secara umum lebih parah daripada degenerasi makula lainnya, yang dikenal dengan degenerasi makula kering.
Meskipun mereka yang mengonsumsi aspirin secara reguler dua kali lebih berisiko terserang penyakit ini, risiko absolutnya masih cukup rendah karena kondisi ini tergolong langka. Hanya sekitar 1% dari mereka yang berusia 40-an dan lebih tua yang menderita degenerasi makula basah. Hasil ini didasarkan pada sebuah studi pada Journal of the American Medical Association yang melibatkan 5.000 pria dan wanita berusia di atas 43 tahun selama 20 tahun.
Hampir 20 persen orang dewasa, dalam studi tadi, mengambil aspirin secara rutin. Beberapa di antara mereka menggunakannya untuk meredakan nyeri atau demam. Sedangkan yang lainnya, mengonsumsi aspirin setiap harinya untuk mencegah serangan jantung. Selama studi, didapati bahwa 512 orang didiagnosa dengan degenerasi makula dini dan 117 orang dengan degenerasi makula lanjut. Mereka yang didignosa dengan degenerasi makula lanjut sebelumnya sudah mengonsumsi aspirin selama 10 tahun. Namun, penggunaan aspirin selama lima tahun tidak ada kaitannya dengan risiko degenerasi makula jenis apapun.
Karena peningkatan risiko yang ditimbulkan masih cukup rendah, para ahli menyarankan untuk menganggap hal ini sebagai sebuah pertimbangan ketika akan mengonsumsi aspirin. Penggunaan aspirin untuk mencegah penyakit jantung, misalnya, tentunya memberikan manfaat yang jauh lebih besar dibandingkan risiko efek sampingnya di kemudian hari. Jadi, jika Anda saat ini sedang mengonsumsi aspirin, Anda tidak perlu cemas dan kemudian berhenti mengambil obat Anda. Konsumsi aspirin bukanlah satu-satunya faktor risiko yang menempatkan Anda pada bahaya terkena degenerasi makula. Beberapa faktor lainnya, meliputi riwayat degenerasi makula keluarga dan kebiasaan merokok. Namun, jika Anda mengonsumsi aspirin untuk mengatasi kondisi medis ringan seperti sakit kepala, misalnya, Anda mungkin bisa beralih ke alternatif pengobatan lainnya.
Kemudian, apabila Anda berencana untuk menggunakan aspirin, konsultasikan kemungkinan efek samping dan risikonya terlebih dahulu dengan dokter Anda. Aspirin juga dapat menimbulkan perdarahan internal pada beberapa orang, terutama mereka yang memiliki gangguan penggumpalan darah, alergi aspirin, dan perdarahan perut. Nah, peringatan terakhir! Jangan pernah mengonsumsi aspirin setiap hari tanpa anjuran dan rekomendasi dari dokter Anda.